Diketahuibeberapa senyawa sebagai berikut. HNO 3; HCOOH; H 3 PO 4; H 2 SO 4; Senyawa-senyawa yang merupakan asam anorganik ditunjukkan oleh nomor . Diketahuisifat-sifat senyawa sebagai berikut. 1. Tidak larut dalam air . 2. Semakin banyak jumlah atom C titik didih semakin tinggi . 3. Dapat mengalami reaksi adisi. 4. Mempunyai isomer cis trans / geometri. Sifat - sifat tersebut dimiliki oleh senyawa.. Diketahuibeberapa senyawa sebagai berikut : 1.NH 3. 2.BrF 3. 3.CO 32-. 4.SO 3. 5.NO 3-. Senyawa yang memiliki bentuk huruf T bengkok (Bent-T Shaped) adalah. A. 1. B. 2. Vay Tiền Nhanh. Setelah bejar mengenai senyawa turunan alkana, ada baiknya kalian melatih atau menguji diri dengan soal soal berikut. Agar kita dapat mengetahui bagian mana lagi dari bab senyawa turunan alkana yang belum kita pahami. Oke mari langsung saja. Update 2018 Kamu sudah bisa mendownload soal ini dalam format PDF atau WORD melalui tautan yang ada di bagian akhir post ini. Semoga bermanfaat ya! Soal 1 Perhatikanlah rumus beberapa senyawa berikut 1. CH3CH2OH 2. CH3CH2CHO 3. CH3CH2OCH3 4. CH3CH2COOH 5. CH3CH2COOCH3 Senyawa eter ditunjukkan oleh nomor . . . . . A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 Soal 2 Nama senyawa dengan struktur berikut yang benar adalah . . . . CH3 - CH - CH - CH3 CH3. C = O H A. Heksanal B. 2-butanao C. 2-metil pentanal D. 3-metil-2-buatanal E. 2,3-dimetil butanal Soal 3 Perhatikanlah rumus struktur dari senyawa turunan alkana berikut ini. CH3 H3C - C - CH3 - CH - CH3 CH3. OH Nama IUPAC salah satu isomer senyawa tersebut adalah. . . . A. 4,4-dimetil pentanal B. 4,4-dimetil-2-pentanol C. 4,4-dimetil-2-pentanon D. 3,3-dimetil-2-pentanon E. 2,3,4-dimetil-1-pentanol Soal 4 Dua senyawa alkohol mempunyai rumus struktur sebagai berikut. OH CH3 - CH2 - CH2 - OH dan CH3 - C - CH3 Kedua alkohol tersebut merupakan isomer . . . A. Rantai B. Posisi C. Gugus D. Fungsi E. Geometri Soal 5 Senyawa haloalkana berikut yang divunakan sebagai aerosol pada hairspray adalah . . . . A. Freon B. Teflon C. Iodoform D. Kloroform E. Karbon tetraklorida Soal 6 Suatu senyawa memiliki nama 2-etoksibutana. Rumus struktur senyawa tersebut adalah . . . . A. H3C - CH - CH2 - CH2 - CH3 O - CH2 - CH3 CH3 B. CH3 - CH2 - O - C - CH3 CH3 C. CH3 - CH - O - CH2 - CH3 CH3 D. CH3 - CH - O - C2H5 C2H5 E. CH3 - CH2 - O - CH2 - CH3 Soal 7 Sebanyak 3,79 gram asam organik RCOOH tepat dinetralkan dengan 100 mL larutan NaOH M. Asam organik tersebut adalah . . . . Ar H = 1, C = 12, O = 16 A. Asam asetat B. Asam butanoat C. Asam propanoat D. Asam pentanoat E. Asam heksanoat Soal 8 Pentanal memiliki isomer kerangka sebanyak . . . A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1 Soal 9 Perhatikanlah tabel berikut. No. Senyawa karbon. Kegunaan 1. Formalin. Pelarut 2. Dietil eter. Menggumpalkan lateks 3. Aseton. Pengawet 4. Gliserol. Bahan baku peledak 5. Etanol. Antiseptik Pasangan yang tepat antara senyawa karbon dan turunannya adalah . . . . A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 3 dan 4 E. 4 dan 5 Soal 10 Hasil identifikasi senyawa dengan rumus molekul C2H6O sebagai berikut. 1. Tidak bereaksi dengan logam natrium 2. Tidak bereaksi dengan PCl3 Gugus fungsi senyawa karbon tersebut adalah . . . . A. - OH B. - O - C. - C = O H D. - C - O E. - C - OH O Soal 11 Penamaan senyawa dengan struktur sebagai berikut adalah . . . . CH3 - CH2 - CH - CH - CH2 - Br CH2 CH3 CH3 A. 1-bromo-3-etil-2-metil heksana B. 1-bromo-3-etil-2-metil pentana C. 5-bromo-3-etil-4-metil heksana D. 1-bromo-2,2-dimetil pentana E. 5-bromo-4,4-dimetil pentana Soal 12 Diagram berikut menunjukkan perubahan glukosas menjadi senyawa X, kemudian berubah lagi menjadi senyawa Y. Fermentasi. Okidasi Glukosa ===> X ===> Y Senyawa X dan Y berturut turut adalah . . . . X. Y A. Etanol. Etena B. Propanol. propena C. Etanol. Asam etanoat D. Propanol. Asam propanoat E. Ragi. Karbon dioksida Soal 13 Senyaw eter yang dihasilkan dari reaksi antara asam butanoat dengan etanol dalam asam sulfat dan memberikan aroma buah stoberi adalah . . . . . A. Etil asetat B. Etil butirat C. Oktil asetat D. Amil asetat E. Amil valeratKunci Jawaban1. C2. E3. C4. B5. A6. A7. Saya dapatkan Mr senyawa asam tersebut adalah 75,8. Tidak ada senyawa pada option yang punya Mr dengan nilai tersebut. Yang paling mendekati adalah asam propanoat dengan Mr = C9. E10. B11. B12. C13. B Sumber Soal Buku PR Kimia Kelas XII SMA, Intan Soal dalam Format PembahasanIkatan hidrogen terjadi antara atom yang bermuatan positif dengan atom yang memiliki pasangan elektron bebas keelektronegatifan tinggi seperti , dan baik inter maupun antar molekul. Contoh ikatan hidrogen Senyawa yang antar molekulnya hanya terdapat ikatan hidrogen adalah dan . Jadi, jawaban yang tepat adalah A .Ikatan hidrogen terjadi antara atom yang bermuatan positif dengan atom yang memiliki pasangan elektron bebas keelektronegatifan tinggi seperti , dan baik inter maupun antar molekul. Contoh ikatan hidrogen Senyawa yang antar molekulnya hanya terdapat ikatan hidrogen adalah dan . Jadi, jawaban yang tepat adalah A. Quipperian, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa senyawa Na2CO3 disebut natrium karbonat atau NaCl yang disebut natrium klorida? Padahal, senyawa Na2CO3 tersusun atas unsur natrium, karbon, dan oksigen, mengapa bukan dinamakan demikian saja? Hal ini dikarenakan penamaan setiap senyawa dalam kimia sudah diatur dalam tata nama senyawa sehingga setiap senyawa memiliki nama khusus untuk membedakannya dengan senyawa yang lain. Selain itu, adanya tata nama senyawa ini juga memudahkan peneliti untuk memberikan nama dari senyawa yang ditemukan atau diteliti. Kamu ingin tahu lebih jauh mengenai tata nama senyawa kimia? Kalau begitu, simak ulasan berikut ini sampai habis, ya. Apa Itu Tata Nama Senyawa? Tata nama senyawa adalah proses penamaan senyawa kimia dengan nama yang berbeda sehingga dapat dengan mudah diidentifikasi sebagai bahan kimia yang terpisah. Awalnya, penamaan senyawa dalam kimia ini didasari pada warna senyawa, sifat fisiknya, bahasa kuno, nama penemu, ataupun cara menemukannya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, senyawa kimia yang ditemukan semakin banyak sehingga diterapkanlah aturan tata nama senyawa, yaitu nama trivial dan IUPAC International Union of Pure and Applied Chemistry. Nama trivial atau nama umum biasanya digunakan pada senyawa organik yang namanya belum dibakukan oleh IUPAC. Nama trivial ini digunakan untuk memudahkan penyebutan zat secara umum dan lebih mudah diingat. Namun, penamaan senyawa kimia dengan nama trivial ini tidak efektif dan dan dapat menimbulkan permasalahan. Hal inilah yang kemudian membuat para ahli kimia membuat peraturan tata nama senyawa melalui perkumpulan IUPAC sehingga diperoleh tata nama senyawa kimia IUPAC yang digunakan hingga saat ini. Tata Nama Senyawa Kimia Tata nama senyawa kimia ini dibagi menjadi dua, yaitu tata nama senyawa anorganik dan organik. Berikut ulasan selengkapnya. Tata Nama Senyawa Anorganik Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tersusun dari unsur-unsur yang tidak mengandung atom karbon organik. Umumnya, senyawa anorganik lebih sederhana dibandingkan senyawa organik dan dikelompokkan ke dalam senyawa biner dan senyawa poliatom. 1. Tata Nama Senyawa Biner Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua unsur kimia, seperti HCl, H2S, BaO, dan Na2O. Penamaan senyawa biner dibedakan berdasarkan unsur pembentuknya, yaitu senyawa biner yang terbentuk dari atom logam dan non logam senyawa ionik, serta dua atom non logam senyawa kovalen. Tata nama senyawa biner dari atom logam dan non logam Logam-logam yang berasal dari golongan IA, IIA, dan IIIA, umumnya hanya memiliki satu jenis bilangan oksidasi sehingga penulisan tata nama senyawa yang terbentuk dari atom logam dan non-logam adalah Contohnya, NaCl natrium klorida di mana natrium termasuk golongan IA, sementara klorin termasuk atom non logam yang berwujud gas, lalu pada akhiran nama non logam ditambahkan –ida sehingga senyawa NaCl disebut natrium klorida. Dalam beberapa kasus, kamu mungkin akan menemukan logam-logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu, seperti logam Fe pada Fe2O3 dan FeO3 yang memiliki bilangan oksidasi berbeda. Pada senyawa Fe2O3, Fe memiliki bilangan oksidasi +3, sedangkan pada senyawa FeO3 bilangan oksidasi Fe adalah +2. Untuk membedakan dua senyawa tersebut, maka bilangan oksidasi dari logam ditulis menggunakan angka romawi setelah nama logamnya. Contoh FeCL2 = Besi II klorida, FeCL3 = Besi III klorida Selain itu, senyawa biner dari logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis juga bisa dinamai dengan memberikan akhiran –o bila biloks logam tersebut lebih kecil dan diberi –i untuk biloks yang lebih besar. Contohnya, CrCl2 disebut kromo klorida, sedangkan CrCl3 disebut kromi klorida. Tata nama senyawa biner dari dua unsur non logam Tata nama senyawa biner yang tersusun dari dua unsur non logam disebut senyawa kovalen. Untuk menamai senyawa ini, awalan “mono” tidak digunakan pada atom non logam pertama. Selain itu, awalan juga dapat menunjukkan jumlah atom non logam yang berikatan. Berikut awalan yang digunakan dalam penulisan tata nama senyawa kovalen. 1 = mono 2 = di 3 = tri 4 = tetra 5 = penta 6 = heksa 7 = hepta 8 = okta 9 = nona 10 = deka Dengan begitu, tata nama senyawa kovalen bisa dituliskan seperti berikut ini. Contohnya, BCl3 disebut Boron triklorida karena unsur klorin terdiri dari tiga atom non logam yang berikatan, atau N2O yang disebut Dinitrogen monoksida karena unsur nitrogen terdiri dari dua atom non logam yang berikatan, dan unsur oksigen terdiri dari satu atom non logam yang berikatan. Perlu diketahui, ada beberapa senyawa yang sudah dikenal dengan nama umum, seperti NH3 yang disebut amoniak bukan Nitrogen trihidrida dan H2O yang disebut air, bukan dihidrogen monoksida. 2. Tata Nama Senyawa Poliatom Senyawa poliatom adalah senyawa yang dibentuk oleh lebih dari dua unsur yang berbeda. Umumnya, senyawa poliatom terbentuk dari ion kation ion bermuatan positif dan ion anion ion bermuatan negatif. Adapun penulisan tata nama senyawa poliatom adalah Contoh NaClO = Natrium hipoklorit Na2C2O4 = Natrium oksalat NH42SO4 = Amonium sulfat 3. Tata Nama Senyawa Asam dan Basa Penulisan tata nama senyawa anorganik berikutnya adalah senyawa asam dan basa. Berikut penulisan tata nama senyawanya. Senyawa asam Arrhenius mendefinisikan senyawa asam sebagai senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+. Penulisan tata nama senyawa ini dimulai dengan menuliskan unsur asam terlebih dahulu, lalu diikuti dengan nama anion. Contohnya, H2SO4 disebut asam sulfat dan HCl disebut asam klorida. Senyawa basa Sementara senyawa basa, Arrhenius mendefinisikannya sebagai senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan ion OH–. Penulisan tata nama senyawa ini dimulai dengan menuliskan nama kation terlebih dahulu, lalu diikuti dengan hidroksida. Contohnya, KOH disebut kalium hidroksida dan AlOH3 disebut alumunium hidroksida. Tata Nama Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung atom karbon, kecuali CO, CO2, CN, dan ion CO32- yang termasuk dalam senyawa anorganik. 1. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Sederhana Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri dari atom hidrogen dan karbon. Berdasarkan ikatan kovalennya, senyawa hidrokarbon digolongkan ke dalam alkana, alkena, dan alkuna. Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal. Alkana memiliki rumus umum CnH2n+2, dengan n = 1, 2, 3, dan seterusnya. Adapun penulisan tata nama senyawa alkana berdasarkan aturan IUPAC adalah dengan menambahkan akhiran –ana. Contoh, C5H12 dinamakan pentana penta = lima, C6H12 dinamakan heksana heksa = enam, dan seterusnya. Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap dua. Alkena memiliki rumus umum CnH2n, dengan n = 1, 2, 3, dan seterusnya. Penulisan tata nama senyawa alkena berdasarkan aturan IUPAC sama saja dengan tata nama senyawa alkana. Hanya saja akhiran –ana diganti menjadi –ena. Contoh, C2H4 dinamakan etena, C3H6 dinamakan propena. Alkuna adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga. Alkena memiliki rumus umum CnH2n-2 dengan n = 1, 2, 3, dan seterusnya. Penulisan tata nama senyawa alkena berdasarkan aturan IUPAC adalah dengan menambahkan akhiran –una. Contoh, C2H2 dinamakan etuna, C3H4 dinamakan propuna. 2. Tata Nama Senyawa Alkohol Sederhana Tata nama senyawa alkohol hampir sama dengan tata nama senyawa hidrokarbon sederhana. Caranya adalah dengan mengganti huruf akhir nama alkana, yaitu –a menjadi –ol. Contoh CH3OH metanol C2H5OH etanol C3H7OH propanol C4H9OH butanol 3. Tata Nama Senyawa Asam Organik Berdasarkan IUPAC, asam organik atau asam karboksilat dinamakan asam alkanoat dengan rumum umumnya R-COOH. Adapun penulisan tata nama senyawa asam organik ini dimulai dengan menuliskan asam, lalu ditambahkan nama alkana dari R dan ditambahkan akhiran –oat. Contoh HCOOH asam metanoat CH3COOH asam etanoat C2H5COOH asam propanoat Contoh Soal Quipperian, supaya kamu semakin paham dengan penulisan tata nama senyawa kimia ini, yuk perhatikan contoh soal berikut ini. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan aturan IUPAC! HBr FeClO43 Fosfor pentaklorida Pembahasan Berdasarkan unsur penyusun senyawa HBr, baik hidrogen H maupun bromin Br keduanya termasuk unsur non logam. Artinya, penulisan tata nama senyawa yang digunakan adalah senyawa biner yang terdiri dari dua unsur non logam. Jadi, nama senyawa HBr adalah hidrogen bromida. Senyawa FeClO43 adalah senyawa yang tersusun dari unsur logam dan non logam. Selain itu, unsur Fe memiliki biloks +3 sehingga penulisan tata nama senyawanya adalah Besi III perklorat. Ingat, penta = lima. Jadi, rumus kimia dari senyawa fosfor pentaklorida adalah PCl5. Quipperian, demikian pembahasan mengenai tata nama senyawa kimia. Untuk meningkatkan pemahaman kamu mengenai penulisan tata nama senyawa ini, cobalah untuk sering-sering mengerjakan latihan soalnya, ya. Semoga bermanfaat!

diketahui beberapa senyawa sebagai berikut